2.Salah satu factor pendukung keberhasilan perusahaan adalah Komunikasi. Banyak kegagalan koordinasi disebabkan oleh Komunikasi, coba jelaskan tentang komunikasi yang efektif itu yang bagaimana ? Kendala kendala apa saja yang terdapat dalam komunikasi tersebut ? komunikasi apa saja menurut saudara yang perlu dilakukan dalam perusahaan tersebut?
3.Untuk meningkatkan produktivitas dan laba penjualan,apakah perusahaan perlu melakukan motivasi ? Tujuan apa yang diharapkan perusahaan dalam memberikan motivasi ? Alat-alat motivasi dan jenis motivasi apa yang sebaiknya diberikan.? Kendala-kendala apa yang dihadapi dalam memberikan motivasi tersebut ?
4.Menurut pendapat Saudara Gaya kepemimpinan apa yang cocok untuk perusahaan tersebut ?Persyaratan2 apa saja yang diperlukan oleh seorang pemimpin yang baik sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan yang diinginkannya. ? Jelaskan perbedaan antara Pemimpin dan manajer ?
5.Untuk mendapatkan pendapatan yang optimal perlu kiranya perusahaan mengadakan pengawasan yang efektif, jelaskan pengawasan efektif apa yang dibutuhkan perusahaan tersebut ? apakah perlu perusahaan mengadakan control extern ? mengapa dan siapa yang akan melaksanakannyaJ
JAWABAN :
1. yang seharusnya kita pakai dalam perusahaan korek api tersebut adalah Koordinasi harus terpusat, sehingga ada unsur pengendalian guna menghindari tiap bagian bergerak sendiri-sendiri yang merupakan kodrat yang telah ada dalam setiap bagian, ingat bahwa organisasi merupakan kumpulan dari orang-orang yang punya kebutuhan dan keinginan berbeda.Untuk melihat kemampuan seorang manajer sebagai pemimpin ( atasan ) dalam melakukan koordinasi dilihat dari besar kecilnya jumlah bawahan yang ada dalam tanggung jawabnya, yang dikenal sebagai rentang manajemen. Koodinasi dibutuhkan sekali oleh para karyawannya,sebab tanpa koordinasi setiap karyawan tidak mempunyai pegangan mana yang harus diikuti, sehingga akan merugikan organisasi itu sendiri.
Dengan koordinasi diharapkan keharmonisan atau keserasian seluruh kegiatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Sehingga tiap departemen atau perusahaan atau bagian menjadi seimbang dan selaras. Koordinasi merupakan usaha untuk menciptakan keadaan yang berupa tiga S,yaitu serasi,selaras dan seimbang. Kebutuhan koordinasi tergantung pada sifat dan kebutuhan komunikasi dalam pelaksanaan tugas dan derajat ketergantungan dari tiap satuan pelaksanaan.
Prinsip rentang manajemen berkaitan erat dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh manajer atau atasan. Antara rentang manajemen dan koordinasi saling berhubungan erat. Ada anggapan bahwa semakin besar jumlah rentangan semakin sulit untuk mengkoordinasikan kegiatan bawahan secara efektif.
2. menurut saya Komunikasi yang efektif adalah sebuah proses dimana seseorang mengirim atau menerima pesan dengan mengetahui benar apa arti maksud pesan itu. ketika seorang karyawan tidak dapat menyelesaikan tugas-tugasnya, mungkin saja kegagalan itu disebabkan oleh komunikasi yang tidak efektif antara atasan.
Mengapa dibutuhkan komunikasi efektif dalam perusahaan?. Jawabannya cukup mudah, yakni karena semua hal yang dilakukan dalam perusahaan memang bertujuan untuk memberikan sesuatu bagi pelanggan, atasan, para pemegang saham,karyawan, komunitas dan lain-lain. jika tidak mengetahui output apa yang ingin dihasilkan oleh perusahaan, bagaimana bisa tercapai tujuan perusahaan secara efektif.
Komunikasi yang terjadi dalam perusahaan terjadi atas dua macam arah yaitu vertical dan horizontal. Komunikasi horizontal (mendatar) adalah komunikasi yang terjadi antar karyawan setingkat. Bila komunikasi mendatar lebih dominant dalam perusahaan maka pemimpin perusahaan akan mendapat saingan karena secara sengaja atau tidak informasi banyak yang tidak sampai kepadanya. Hal ini juga dapat menyebabkan keputusan yang diambil menjadi kurang tepat atau bijaksana.
Komunikasi yang paling banyak terjadi adalah komunikasi vertical dari atas ke bawah, dimana atasan selalu memerintah bawahannya untuk melakukan pekerjaan. Namun seharusnya, terjadi pula arah yang sebaliknya yaitu dari bawah ke atas, sehingga informasi dari bawahan dapat menjadi bahan pertimbangan atasan untuk membuat keputusan. Isi komunikasi vertical atas ke bawah, biasanya mengandung pengarahan arau kritik terhadap kinerja bawahan. Apakah hal ini hanya perintah semata atau terjadi pertukaran informasi, itu tergantung dari informasi dan hubungannya dengan pekerjaan.
Hubungan antara komunikasi dan konflik itu sangat dominan. Didalam perusahaan peranan komunikasi itu sangat penting sekali, karena jika komunikasi tidak berjalan dengan baik , akan mengakibatkan banyak terjadi konflik. Sebaliknya, jika komunikasi dua arah antara pihak management dengan karyawan itu dapat berjalan dengan baik,maka akan dapat mengurangi terjadinya konflik. Contoh di lapangan yang sering timbul misalnya adanya mogok kerja. Itu salah satu penyebabnya adalah adanya konflik yang berkepanjangan, yang timbul akibat komunikasi yang tidak dapat berjalan dengan baik.
menurut saya komunikasi yang cocok untuk perusahaan tersebut adalah komunikasi vertikal dan horizontal.
3. menurut pendapat saya sangat perlu motivasi di dalam perusahaan karena motivasi adalah “kekuatan yang menyebabkan individu bertindak dengan cara tertentu. Orang punya motivasi tinggi akan lebih giat bekerja, sementara yang rendah akan sebaliknya.Motivasi Intrinsik
jenis motivasi yang cocok dalam perusahaan tersebut adalah Motivasi intrinsik adalah
motif–motif (daya penggerak) yang menjadi aktif atau berfungsinya
tidak perlu dirangsang dari luar, karena di dalam diri setiap
individu sudah terdapat dorongan untuk melakukan sesuatu.
4. menurut saya gaya yang cocok untuk perusahaan tersebut adalah Gaya kepemimpinan demokratis karena gaya kepemimpin ini memberikan
wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu
mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya
kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang
tugas serta tanggung jawab para bawahannya.1. Kekuatan atau energi
Seorang pemimpin harus memiliki kekuatan
lahiriah dan rokhaniah sehingga mampu bekerja keras dan banyak berfikir
untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.
2. Penguasaan emosional Seorang pemimpin harus dapat menguasai perasaannya dan tidak mudah marah dan putus asa.
3. Pengetahuan mengenai hubungan kemanusiaan
Seorang pemimpin harus dapat mengadakan
hubungan yang manusiawi dengan bawahannya dan orang-orang lain, sehingga
mudah mendapatkan bantuan dalam setiap kesulitan yang dihadapinya.
perbedaan pemimpin dan manajer
5. Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut.
pengawasan efektif yang dibutuhkan dalam perusahaan tersebut adalah Pengawasan Melekat, karena serangkaian kegiatan ini bersifat sebagai pengendalian secara Ajeg yang dilakukan oleh atasan langsung terhadap bawahannya, secara preventif atau represif agar pelaksanaan tugas bawahan tersebut berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana kegiatan dan peraturan perundangan yang berlaku.
- Leader : Diangkat karena sepakat ; Manager : Diangkat pakai surat
- Leader : Melakukan hal-hal benar ; Manager : Melakukan dengan benar
- Leader : Didukung dari bawah ; Manager : Diangkat dari atas
- Leader : Menjadi secara sukarela ; Manager : Menjadi secara mau tak mau
- Leader : Menjadi inspirasi ; Manager : Menjadi motivasi
- Leader : Berhubungan dengan orang ; Manager : Berhubungan dengan sistem
- Leader : Pandangan jarak jauh ; Manager : Pandangan jarak pendek
- Leader : Menentukan Goal ; Manager : Mempersiapkan segalanya
- Leader : Bertanya apa dan kenapa ; Manager : Bertanya caranya dan kapan
- Leader : Menaruh mata pada masa depan ; Manager : Menaruh mata pada hasil akhir
5. Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut.
pengawasan efektif yang dibutuhkan dalam perusahaan tersebut adalah Pengawasan Melekat, karena serangkaian kegiatan ini bersifat sebagai pengendalian secara Ajeg yang dilakukan oleh atasan langsung terhadap bawahannya, secara preventif atau represif agar pelaksanaan tugas bawahan tersebut berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana kegiatan dan peraturan perundangan yang berlaku.